Pada jaman sekarang, selain virus
dan malware yang mengintai para pengguna perangkat komputer dan gadget, juga
dikhawatirkan oleh kehadiran ransomware. Seperti yang kita tahu, ransomware ini
biasanya menginfeksi file para korbannya, serta meminta sejumlah tebusan bila
ingin file tersebut diselamatkan.
Peredarannya pun tergolong
canggih, mulai dari menyisipkan kode jahat pada iklan di sebuah situs dan
sekarang melalui sebuah file gambar. Seperti yang dilansir dari The Hacker
News, penyebaran ransomware yang bernama Locky ini menggunakan media Facebook,
LinkedIn, atau media sosial lainnya.
Salah satu perusahan dalam bidang
keamanan asal Israel, Check Point, menuturkan bahwa cara kerja dari ransomware
Locky ini tergolong baru. Sebelumnya ransomware sendiri beredar dari file
dengan ekstensi *.doc atau *.docx yang mana akan kode jahat dari file tersebut
langsung berjalan saat dibuka menggunakan program seperti Microsoft Word.
Dari pengamatan para peneliti,
pencipta malware ini telah menemukan celah keamanan pada Facebook dan LinkedIn,
yang membuat para penggunanya mengunduh file gambar yang telah disisipi dengan
kode jahat ke perangkat komputer. Setelah di klik atau dibuka, maka otomatis
semua file yang terdapat pada komputer akan dienkripsi dan akan diminta tebusan
sejumlah 365 USD, atau berkisar 5 juta Rupiah.
Check Point sendiri mengatakan
bahwa pada minggu lalu sebelumnya juga telah ditemukan celah yang sama, yakni
menggunakan file dengan format *.svg.
Tapi nampaknya Facebook dan
LinkedIn belum menutup celah tersebut, sehingga para penebar ransomware ini
masih dapat menyebarkan via media sosial tersebut. Kami himbau untuk Anda tidak
mengunduh atau meng-klik kiriman foto yang sekiranya berasal dari orang asing.
Tetap waspada selalu.
https://goo.gl/SLFemZ

Tidak ada komentar:
Write komentar